Saturday, February 27, 2010

dan...
masih terpaku aku disini
menghitung jelaga menggantung diatas kepalamu
masih ku mengharap ada serumpun anyelir menyembul dibalik gerabah
gagak berteriak ditelingaku
jemari laba-laba menyakiti kelopak mataku

angkara meajaiku, tidakkah kau endus itu?
badai bergemuruh didadaku, tidakkah kau merasakannya?
sembilu menari di paru-paruku
menghembuskan benci
memenuhi langit

tapi adakah kau peduli?
apakah kecewaku terpantul pada kelamnya hatimu
ahahahaha...
sepertinya aku berharap terlalu banyak
kau tetap tak bergeming bagai batu
kokoh menghisap harapan setiap orang...

tirai...

srettttt...
sang tirai tersibak dari pentas dusta
kemilau glamour itupun luruh
merangkak

sekejab berkepaklah sang tabir
menyapu keindahan dari sang bidadari
tak benderang lagi cahayanya
kelam

tanduk iblis tampak
tak lagi samar
tak lagi misteri
keji