Sunday, January 08, 2012

Bandung 9 - 11 Desember 2011


Assalamualaikum. Wr. Wb.

Firstly, I just wanna say thx to my dear maknyak, Diah Alfa Saadah, for her latest posting about her trip to her home town. That’s really awesome – the trip. It’s her story that encourages me to post my own trip to Bandung on last December.

Flash Back...

2009 yang lalu, di Front office JILC kendari, 5 orang yang terdiri atas Farhan, K Arum, Aminah, Ahdiat dan saya sendiri ngobrol-ngobrol seru tentang liburan. Yeah, at that time, we were sooo tired and sooo bored. Banyaknya jam ngajar dan juga kegiatan ekstra ketat yang dibuat JILC membuat kita-kita, khususnya para staff, ingin break sejenak, menghilang dari peredaran. Bisa dibilang itu cuman ajang curhat-curhat asal saja. Karena waktu yang kita punya sangat-sangat tidak memungkinkan buat menset liburan. Jangankan yang jauh, yang dekat saja susah. Ini semua bermula dari sebuah inspiring book punya Donny Dhirgantoro_5 cm. Kita semua, yang memang selalu tergila-gila dengan petualangan di alam bebas, berencana  mau ke Mahameru. Kita planningnya beberapa tahun kedepan lah at least. Percakapan itu membawa kita ke dreaming trip selanjutnya yaitu liburan ke Bandung, di tempat Farhan. Katanya, kalau kesana, dia siap jadi supir sekaligus guide kita. Akomodasi dan sebagainya aman. Kita cukup bawa diri saja, katanya. Pertanyaannya adalah: “kapaaaannnn???” Waktu itu kami hanya bilang  “suatu saat nanti”. Masing masing kami menyadari dalam hati, waktu yang tepat untuk kita semua tidak sibuk, kapannnn??? Obrolan saat itu pun berakhir, seiring kedatangan Big Boss dengan setumpuk kegiatan ekstra buat minggu ini. Lagi!!!!

Waktu berjalan dengan kesibukan yang tak berkurang membuat planning waktu itu terpinggirkan dari ingatan. Pada tahun 2010, karena sesuatu dan lain hal, saya off dari JILC dan kemudian bekerja di Universitas Muhammadiyah Kendari. Aminah juga sebelumnya telah hijrah ke Ibu Kota dalam rangka lanjut study. Di penghujung tahun 2010, K arum pun off dari JIlC karena telah terangkat menjadi PNS di pulau lain. Intinya, kita berlima sudah saling berjauhan. Pertengahan 2011, ahdiat dan saya, pada waktu yang hampir bersamaan, terbang ke Jawa untuk urusan yang sama, lanjut sekolah. Ahdiat lanjut ke UGM di Jogja, saya sendiri mengambil program Double Degree di UMS_Solo. Rupanya benar kata trainer motivasiku dulu, semua yang kita impikan, jika itu telah tersimpan didalam pikiran bawah sadar, hanya tinggal menunggu waktu untuk bisa terwujud. Rupanya  ketika 3 personil (Aminah, Ahdiat dan Saya) berada di Jawa lah, satu persatu perjalanan impian itu terwujud. Mulai dari keliling Jogja bareng Ahdiat, Kemah di Segoro Gunung, mengunjungi Kota Tua Jakarta bareng V’bie dan yang terakhir adalah liburan ke Bandung dengan personil lengkap (Aminah, Ahdiat, K Arum Farhan, saya, plus Agus).

At this Moment…

Siang hari, pada hari Rabu tanggal 7 Desember, sebuah sms dari K arum masuk. Dia mengingatkan rencana ke Bandung beberapa tahun lalu, dan mengajak untuk kumpul di sana. Tak lama berselang, sms dari Farhan masuk  juga dengan tujuan yang sama. “Waaahhh pasti seru sekali”, pikirku. Tak buang waktu aku segera mengontak Aminah, dan ahdiat. Keduanya kompak bilang kalau mereka juga menerima sms yang sama dari K arum dan Farhan dan meraka sudah tak sabar untuk kumpul-kumpul lagi. Maka tanpa ba bi bu aku pun mengiyakan. Sebenarnya, aku sedikit merasa bersalah juga dengan teman-teman di Solo. Karena sebelumnya, kami telah merencanakan ke Borobudur pada hari minggunya. Tetapi, tawaran ke Bandung sangat mustahil untuk aku lewatkan. Ke Brobudur bisa kapan saja. Lokasinya lumayan dekat dari Solo. Lagi pula teman-temanku selalu ada, kan?? Tapi ke Bandung bersama sahabat-sahabat terbaikku, kapan lagi?? Ini saja K arum bela-belain bolos dari Ereke, Ahdiat, Agus, n Aminah juga rela kabur dari kuliah demi bisa ngumpul. Jadi dengan tekad bulat I said: “I’m in” hehehe

K arum berangkat ke Bandung dari Kendari pukul 15.00 WITA hari kamis tanggal 8 Desember. Tiba dibandung sekitar jam 1 dini hari. Saya, ahdiat dan Agus sepakat berangkat kamis malam dari Jogja naik kereta Bisnis, which meaned that I had to go to Jogja first. Aku sampai di Stasiun Tugu kurang lebih pukul 7. Agus dan Ahdiat belum ada disana. Ketika ku telpon, mereka masih ngepak-ngepak, lagi pula kereta berangkat jam setengah sepuluh. Maklumlah perjalanan ini dadakan sekali. Sehingga mereka baru bisa ngepak malam ini karena seharian kuliah dan praktikum. Sembari menunggu mereka, aku memutuskan untuk berjalan-jalan di Malioboro. Suasana Maliboro pada malam hari sangat mengesankan. Musisi Jalanan, penari, dan seniman mengadakan pertunjukan di sepanjang jalan. Hmm.. sayangnya tidak ada kamera, padahal aku sangat terkesan dengan penampilan seniman jalanan itu.

Aku kembali ke Statisiun Tugu 15 menit sebelum kereta berangkat. Ahdiat dan Agus masih belum tampak. Aku sedikit kesal juga sih, tetapi tak lama kemudian kulihat kedua sosok itu muncul dengan tanpa berdosanya. AKu pun terkena senyum mereka yang menular. Kami pun bersalaman dan ber high five. Aku teringat sesuatu, penyesalanku karena tak ada kamera untuk merekam perjalanan kami. Tetapi Ahdiat dan Agus langsung memamerkan kamera Cannonnya tepat di depan hidungku. Senyumku pun mengembang, perasaanku berkata liburan kali ini akan benar-benar berkesan. 

                                                  Pose bersama Ahdiat sebelum berangkat, hehehe

Kami tiba di Bandung pukul 6 pagi. Kami memlih turun di Statsiun Kiara Condong bukannya di Statisun Bandung karena statsiun inlah yang paling dekat dari rumah Farhan. Kami pun menunggu Farhan dan K arum yang katanya sedang perjalanan menjemput kami. Kami menunggu lumayan lama sekitar hampir setengah jam. Tak sabar menunggu, kami memutuskan untuk berjalan-jalan di pasar di sekitar statsiun, Kesibukan pagi yang sangat terasa. Aroma sayur mayor menguak diuadara pagi yang masih sangat segar itu. Tiba-tiba ponselku bergetar, panggilan dari K arum yang mengabarkan 3 menit lagi mereka sampai dan meminta kami menunggu di depan stasiun. Keakraban dan kerinduan yang kental sangat terasa dalam jabatan tangan kami ketika kami bertemu mereka. Nyata tertuang dalam pelukan dan high five kami. Aku segera menyadari bahwa aku sangaaaat merindukan sahabat-sahabat terbaikku ini. Di dalam mobil yang dikemudikan Farhan, banyolan-banyolan segar tak henti-hentinya membuat kami tertawa. Kami mengomentari apa saja. Semuanya. Sampai-sapai K arum keceplosan mengakui kalau sebenarnya ketika mengatakan “dalam perjalanan” menjemput kami itu sebenarnya itu berarti “dalam perjalanan” menuju kamar mandi,,huahahahah,,,pantas saja lama…

                                                        With Agus in Kiara Condong Statiun (Belom mandi,,xixiixix)

Dirumah Farhan, kami telah disambut dengan menu sarapan yang bikin liur meleleh. Kami pun makan dengan lahapnya dan kemudian mandi dan berganti baju untuk jalan-jalan. Rencana kami sebenarnya adalah ke Tangkuban Perahu. Tetapi karena Aminah baru akan tiba pukul 12an dari Jakarta, kami memutuskan untuk terlebih dahulu belanja-belanja di Pasar Baru. Kami menemui sebuah insiden pada perjalanan menuju Pasar Baru, karena Ahdiat lupa memakai sabuk pengaman, kami pun di tilang dan uang tunai 250 ribu ruiah pun ludes. Ahdiaaaaattt.. !!!tetapi itu tidak mengurangi keceriaan kami. Kami melewati Braga, Paris Van Java, dan apa yaaa aku lupa. Sayangnya kami tak sempat ke Gedung Sate.  Di Pasar baru kami belanja beberapa oleh-oleh. Yang paling seru adalah ketika belanja camilan. Di bagian ini, kami bebas mencicipi seeeemuaaa jenis makanan. Gratis!! Waaaahhh benar-benar seru apa lagi para penjual seakan berebut untuk mendapatkan kami,,hehheehe.. nyummmyyy

                                                                                        Di bagian camilan,,,

Belanja oleh-oleh


Telepon dari Aminah menghentikan kami dari kegiatan belanja-belanja. Kami segera menjempunya di Terminal Luwi Panjang. Setelah cipika cipiki,kami segera meluncur ke Trans Studio Bandung yang rupanya masih satu bangunan dengan BSM (Bandung Super Mall). Kami mencoba hampir semua wahana yang ada, hehehehe. Perjalanan hari ini ditutup dengan makan malam bersama di warung tenda sari laut. Hmm,,, jadi ingat jaman-jaman suka ditraktir bos di sari Laut,,hehehe. Waktu menunjukkan pukul 10 malam ketika kami tiba dirumah.


Hari ke dua, kami diajak Farhan Ke Garut. Farhan membuktikan ucapannya menjadi supir sekaligus guide yang baik bagi kami. Tidak ada tempat yang kami lalui yang tidak dijelaskan olehnya. Dari nama jalan, nama bangunan, sejarahnya, dll. Top abiss dah si Farhan!! Masuk di Ranca Ekek, jejeran penjual Tahu Sumedang memenuhi kiri dan kanan jalan. Kalau di Kendari ini seperti di PJR (di pondidaha), setelah itu kami memasuki daerah  deretan pabrik tekstil. Jalanan ramai oleh para karyawan yang baru pulang sehabis shift malam. Pemandangan yang tersaji pun luar biasa indah, di kejauhan deretan gunung besar yang masih tertutup kabut menambah daya tarik tersendiri. Pertanyaan demi pertanyaan ingin tahu kami pun terlontar. Dengan sabar Farhan menjawab itu semua satu per satu. Tak terasa kami pun masuk jalan Nagrek,jalan yang sebelumnya hanya ku lihat di TV ketika pak SBY meresmikan jalan ini. Jalan ini katanya menghubungkan Tasik dan Jawa. Sekilas aku mendapat kesan seperti jalan menuju Kolaka kalau dari Kendari. Berkelak kelok dengan Jurang yang cukup terjal. Begitu cantik. Meski menurutku Kolaka masih lebih mempesona,,hehehehe… Ditemani lagu lawasnya Sheila on 7, dan peterpan, perjalanan ini menjadi dua kali lebih menakjubkan. Kami sesekali bersenandung riang meski dengan suara yang jauh dari merdu,,:)

 
Tujuan kami ke Garut adalah permandian air panas di Ci Panas dan belanja kulit. And here are the pics…



GUnung yang tampak samar dibalik kabut


Tempat Belanja Kulit


Ubi Cilembu



Perjalanan pulang dari Garut, ditingkahi hujan yang sangat lebat. Benar kata Farhan sebelumnya, yang menyarankan kami untuk berangkat ke Garut Sabtu pagi karena kalau berangkat sore akan sangat muuuuuaaacettt!! Benar saja, sepanjang perjalanan pulang, arah menuju garut macet total. Dengan gak ada kerjaannya kami menghitung antrian panjang kendaraan tersebut. Gila!! sampai lebih dari seratus mobil!!!,,ckckckck.. Karena hujan, kami juga membeli beberapa jajanan khas bandung disepanjang jalan, mulai dari Tahu Sumedang, Ubi Cilembu yang terkenal manis itu, Peyem (semacamtape singkong kalo di Kendari), dll. Kami tiba dirumah pukul 9 malam.

Sayang sekali, karena di hari ketiga, hari Minggu, K arum dan Farhan sudah harus balik ke Kendari pukul 7, padahal kami belum ke Tangkuban Perahu. Kami sendiri akan balik ke Jogja dan Solo nanti pada malam hari pukul 8. Sedangkan Aminah akan balik ke Jakarta pukul 10. Jadilah kami bertanya-tanya, “yaaaahh…masak tidak sampai ke Tangkuban perahu, sih??” Atau setidaknya ke kawah putih di CIwedey lah. Melihat kekecewaan kami, kang Deni, ipar Farhan, mengusulkan ke Ciwedey saja karena masih bisa keburu kalau kami berangkat sekarang.  Ahdiat, yang memang sangat ingin ke Ciwedey langsung mengangguk setuju. Aku dan Agus pastinya juga setuju. Kami pun melirik Aminah dengan tatapan membujuk. Akhirnya Aminah pun mengangguk.Horeee….!!! Kami berangkat ke Ciwedey berempat saja karena tak enak merepotkan Kang Deni. Bemodalkan peta alakadarnya yang dibuat oleh Kang Deni, kami pun berangkat. Modal nekat sebenarnya karena kami sangat buta akan jalan, hehhehe. Perjalanan kesana sangat seru karena kami harus naik kendaraan umum. Naik turun angkot beberapa kali, berimpit impitan dalam elp, berkenalan dengan sesama pengunjung yang juga akan kesana, sampai tawar menawar harga dengan supir angkot. Sungguh tak akan terlupakan.

Sesampai di kawah putih, reaksi pertama kami adalah ternganga. Pemandangannya sempurna indah. Kereeen bgt. Yang menarik adalah suhu diempat itu kadang berubah secara drastic. Baru saja kami menikmati teriknya mentari, sekonyong-konyong kabut turun dan suhu ngedrop sampai 9 derajat. Bahkan ketika berbicara, ada asap keluar dari mulut kami. Kabut itu sendiri malah semakin menambah elok panorama Kawah Putih. Bau blerang samar tercium, hingga kami disarankan memakai masker. Segera setelah itu jepret-jepret sana sini. Acara jalan-jalan memang tak sempurna tanpa ajang narsis, yakan?? Yakan?? hehehehe

Sejarah ditemukannya Kawah Putih

Acting Pose Prawed bareng Agus,,:P

WIth Amince,,, itu gaya apaan yah??

Berempat,,,

WIth akang-akang yang kenal di angkot..:P


Kang Yoga n Teh Odah



Pukul 2 siang kami pun pulang. Setelah mengantar Aminah ke terminal, kami kembali ke rumah Farhan. Kami tiba pukul 6 sore. Setelah istirahat dan makan malam, kami pun diantar Ayahnya farhan ke stasiun. Cium tangan dan peluk-pelukan adalah ritual terakhir kami di bandung. Hmmm.. perjalanan yang sangat berkesan bagiku, bersama orang-orang terbaik dalam hidupmu… see,,, benarkan?? Liburan kali ini memang sangat berkesan, Can’t wait to the next expedition to Jogja…^^

No comments: