Wednesday, January 30, 2013

29 Januari 2013

Assalamualaikum. WR. Wb.

Selasa, 29 Januari 2013 mengajarkanku bahwa semua yang hidp pasti akan mati. Kembali pulang dirimu yang pernah kami juluki "Ayam Jago" duhai K Anto. Kembali ke pelukan Ilahi setelah perjuangan melawan Leukimia selama 8 bulan. Kau telah tenang dan damai sekarang, menyisakan kau bertarung dengan ikhlas. Dalam ingatan seketika berkelebat semua bahagia yang pernah kau sebar untuk kami. Celoteh konyolmu yang selalu berujung gelak tawa, kasih sayang yang secara nyata selalu kau tunjukkan tanpa malu pada keluarga kecil kita ini, adalah hal yang memberatkan bulir2 air mata hingga tak kuasa bertahan, memilih jatuh.

Engkaulah anak, suami, kakak, adik, dan paman yang terbaik bagi kami. Kesabaran dan ketabahan dalam melawan sakit telah menguatkan kami tanpa kau sadari. Aku teringat bahkan disaat kesakitan luar biasa kau masih juga meminikirkan orang lain. "Matikan saja ACnya, kasian Punggaji Sati nanti sakit" katamu saat itu, padahal sedetik sebelumnya kau mengaku panas luar biasa. Ada banyak sebenarnya tentangmu yang ingin kurekam disini, Daeng. Tetapi manalah bisa jika ketika mengetik ini pun gugu mengepungku. Kesan tentangmu terlalu indah untuk bisa dituang disini. Biarlah, apa yang ada disanubari, diruang kenanganku biar tetap rapi tersimpan disana.

Selamat pulang kembali, K' Anto. Semoga seluruh amal ibadahmu diterima disisiNya, segala salah dan khilafmu terampuni, dan diberi tempat terbaik di sana....

Selasa, 29 Januari 2013 tak hanya menorehkan satu luka duka saja ternyata. Telepon dari seorang sahabat yang mengabarkan berita duka kembali melemaskan sendi-sendiku. Ibunda dari seorang sahabat yang telah seperti saudara telah berpulang ke pelukan Allah. Meninggal diusia 68 tahun, meninggalkan keluarga dan juga rekan yang diselimuti duka. Tak banyak yang bisa kuceritakan tentang beliau, karena kami hanya beberapa kali bertemu. Itupun secara sangat singkat. Tetapi yang kutahu dia adalah seorang ibu yang luar bisa karena telah mendidik dan mengasah anaknya menjadi pribadi yang sebening berlian.

Sedih rasanya, melihat sahabat yang telah menjelma saudara yang selama ini selalu ada untuk kami, selalu bersedia direpotkan kapan saja dan dimana saja, tak peduli panas terik maupun dingin hujan, bahkan disaat jam "tidak normal" sekalipun, berselimut duka. Sungguh pemandangan yang mengiris hati. Ingin kupeluk dirimu, Bro, sekedar meminjamkanmu bahu untuk bersandar. Tetapi hal itu rasanya tak layak untuk dilakukan. Maka hanya doa yang bisa kupanjatkan untuk ibundamu, meminta Allah memeluk hatimu, menenangkanmu dengan kasih sayangnya.

Selamat jalan, tante... terimaksih telah melahirkan dan membesarkan seorang sahabat yang hatinya luar biasa baik bagi kami dan bagi semua orang. Semoga semua amal ibadahmu diberi balasan terbaik olehNya,,,,

Thursday, January 24, 2013

Seeing the difference...

Assalamualaikum. Wr. Wb.

"Kita memang melihat objek yang sama
Tapi mugkin sekali kita mendapat pandangan yang sama sekali tak sama"

Mengapa begitu takut akan perbedaan? Bukankah segalanya indah karena berbeda?
Mengapa mesti saling bertatap sinis ketika kita tak punya satu visi yang sama?
Tidak perlu horor akan sesuatu yang berbeda dari isi kepalamu
Disitulah Tuhan sedang mengajarkanmu arti simpati dan empati
Jangan memaksakan orang lain memakai kacamata yang sama denganmu
Karena sebelum kita semua mati, kita bebas berintrepretasi
Jangan sampai lengah dalam magnet merasa diri paling benar


"Kita memang melihat objek yang sama
Tapi mugkin sekali kita mendapat pandangan yang sama sekali tak sama"

Lalu haruskah kita saling menghunus  pedang?
Padahal ada banyak tawa, ada banyak cerita manis, juga ada banyak damai
Saat kita sejenak rela untuk sengaja tak mengulas beda itu

Saturday, January 19, 2013

Bangkit Lagi!!!

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Fabiayyi alaa i rabbikuma tukazziban??
Maka nikmat tuhanmu yang mana lagikah yang kau dustakan?

Alhamdulillah, ya Allah, saya akhirnya bisa mengucap dan mengamini ayat-ayat indahmu ini lagi dengan sepenuh hati. Sejujurnya, beberapa kali saya melafazkannya hanya sekedar untuk menentramkan hati, tetapi gemanya hanya sampai tenggorokan. Gagal mengguncang galau di hati, setidaknya sampai beberapa menit yang lalu.

Benar adanya, Kau memang tak pernah jauh, tak pernah pergi. Bukankah Kau lebih dekat dari urat nadi? Akulah yang terlalu buta dan egois, angkuh untuk meminta. Tetapi kasih sayangmu menyentuh apa yang hatiku mau. Melalui teman-teman blogger yang blognya kuikuti, kau mengirim jawaban pada hatiku yang meminta. Adalah Kang Rizki Pradana dengan postingan Tugas akhir seminarnya, menyuntik semangat, keyakinan bahwa setiap perjuangan akan berakhir manis. Aku suka saat dia bilang "Nikmati semua prosesnya, jatuh bangunnya, karena insyaAllah akan berujung manis". Ada juga postingan dari Pak Yusran Darmawan tentang menulis sajalah, hasilnya urusan nanti. That's what exactly I need now. Just write, Ririn!!! Just finish what you have started!

Begitulah, kembali saya diinsyafkan dari putus asa yang berlarut-larut. Saya bersyukur teramat sangat telah diperkenalkan dengan dunia blog ini. Disini, saya berkelimpahan inspirasi. Blog-blog yang saya ikuti adalah jendela-jendela pengetahuan yang diukir dengan sepenuh hati. Apa yag dibuat dengan hati akan mengena hati juga. Saya tidak mengenal mereka dalam dunia nyata, tetapi apa yang mereka ceritakan dan mereka bekukan dalam tulisan mereka telah menyinari hati saya yang bertaut ribuan kilometer dari mereka, meniupkan bara semangat yang sempat kupikir akan meredup. Sehingga aku sampai pada kesadaran bahwa aku tak pernah berjalan sendiri. Selalu ada pendekar-pendekar yang dikirimNya untuk menjagaku tetap berjalan. Tak perduli itu  tanjakan atau tikungan, selalua ada terang setelah gelap.
 
Baiklah, Allahku sayang, urusan ini saya mulai kembali. Please kawal saya sampai akhir. Bismillah....

Wednesday, January 16, 2013

Malam Kemarin yang Sangat Hits

Asalamualaikum. Wr. Wb.
Yeeeeyeeeeyeeee... umurku bertambah lagi, sudah 28 per 15 Januari kemarin. Rasanya campur aduk. Senang, karena masih dikasih kepercayaan berjalan di bumi Allah ini dan masih dikasih kesempatan untuk bisa berbuat lebih bagi orang lain. Saya bersyukur kiranya hadirku di dunia ini mungkin masih  punya tujuan yang dapat melegakan beban orang lain.

Tetapi, ada juga galau yang membayang-bayang. Yeahh!!! apa lagi kalau bukan masalah status JOMBLO yang rupanya dianggap memprihatinkan pada usia ini. Ditambah lagi, baru 2 hari sebelumnya, seorang teman seperjuangan di kampus, yang diketahui selalu bersama-sama denganku, finally met her Mr. Right and decided to get married. ALhasil, kemana-mana saya ditanya: Tuh, ur soulmate, si Titin dah merid, dirimu kapan? walaaaahh...

Jadilah ultahku kali ini memberikan sensasi seperti naik roller coaster bagiku. Puncaknya adalah hari kemarin dari jam 5 sore sampe jam 10 malam. Sahabat, yang sudah kuangap seperti saudara, membuat acara kejutan yang manis untukku. Sederhana, tetapi sangat istimewa. Di mulai dari datangnya Daniel, lalu Adri, trus Maknyak Diah (the EO), trus Ucul, dan terakhir Mb Gida. Saya sebenarnya agak tak enak hati soalnya di rumah benar-benar lagi tak ada apa-apa. Seandainya saja mereka bilang mau datang, kan setidaknya bisa ada sesuatu yang dipersiapkan untuk sekedar makan-makan kecil.

Adri, Nope, Saya, Ucul, n Daniel


Seperti umumnya, ritual wajib ulang tahun, tiup lilin juga memeriahkan kejutan manisku kemarin itu. Barisan doa yang sudah sejak lama ku kirim kelangit, sekali lagi kurapal sungguh-sungguh dalam hati. Tetapi, baru mau ditiup itu lilin, si Adri malah lebih dulu meniup. Jadiii, OK diulang lagi. Tetapi kali iniiiii,, eeeh si Daniel ikut2an meniup lilin yang seharusnya kutiup. WAduuuuuuuhhhh,,, parah iniiiii,,, hehehehe, makanya pada kali ketiga, kuenya saya bawa jauh-jauh dari dua mahluk itu agar doa minta kemudahan thesisku juga doa minta dipertemukan dengan my Prince Charming bisa terwujud.. :P

Lalu, seperti yang sudah-sudah, bersama mereka tidak pernah membuatku bosan. Selalu adaaaa saja bahan untuk dibicarakan. Selalu ada saja sesuatu untuk di "calla', dan ditertawakan. Tidak terasa tahunan telah berlalu untuk kami, alhamdulillah sekali rasanya masih bisa merasakan kualitas kebersamaan seperti ini, keakraban yang tidak berkurang takarannya seperti masa kuliah dulu. Maka, rasa syukur ku panjatkan padamu, Ya Rabbku sayang. Terimakasih telah mengirim mereka untukku, terimakasih telah memastikan aku tak akan pernah sendiri, bahkan pada saat-saat terputus asa dalam fase hidupku. Setidaknya ketegangan akibat thesisku bisa mereda pada akhirnya.

Well, pantaslah kiranya the biggest appreciation goes to Diah, my dearest maknyak for the hit nite... ^^
I seriously think that you should be the real EO...

Sunday, January 13, 2013

#@!%*&&

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Ya ampyuunn, begitu lama ternyata otakku telahs epenuhnya dikuasai oleh sesuatu bernama Thesis". Galau tingkat tinggi pun membelenggu fikiran dan perasaan. Pengerjaan thesis bukan hanya berperang mengunyah-ngunyah teori yang ngejelimet, bukan sekedar menjahit kata demi kata menjadi paragraf yang kemudian menjelma chapter. Lebih berat dari itu adalah memerangi diri sendiri. Adakalanya malas mengekang sendi-sendi tubuh, tetapi lebih sering adalah mengusir ragu-ragu, bingung, dan  gentar yang berujung buntu. Dan saat ini saya seperti akan tenggelam dalam jerat soudzon pada mereka dan soudzon pada diri sendiri yang selalu merasa tak mampu mengerjakan ini...

Waduh, seperti dejavu saja rasanya...Well, yang saya percaya, badai pasti berlalu, semoga!!!