Monday, February 04, 2013

Hey, Siapa Gadis Manis Itu, Dik..?

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Bagi yang punya saudara satu-satunya cowok, bunsu pula, mungkin pernah juga mengalami perasaan seperti ini. Dia, adik bungsuku, anak kelima dari ibu bapakku, yang dimataku selalu jadi adik kecil yang hitam, manja, sering membuat kesal, tetapi juga sasaran empuk ke"bengisan" 4 kakak perempuanya, pada sore tadi terlihat malu-malu jalan dengan teman ceweknya. Ih,,, anak itu...

Entahlah, sebagai kakak, apalagi sebagai anak tertua, rasanya kayak nano-nano mendapati kenyataan seperti itu. Mostly, saya merasa takjub. Ih adikku kini sudah tumbuh besar ternyata. Duh, betapa waktu telah ngebut tanpa terasa. Rasanya masih seperti kemarin saya cerita tentang dia di postingan ini. Tetapi, sisi lain hatiku yang kadang egois ini, terselip juga sedikit cemburu. Cemburu yang manis, tapi. Ada juga rasa geli, ternyata ini anak ada yang mau juga yaaa...hahahhahahha

Ceritanya, selese les disekolahnya, sore tadi, dia (yang memang tidak diijinkan mengendarai motor kesekolah oleh mama) menelepon untuk ku jemput di depan lorong. Karena lagi malas, akhirnya aku menyuruh saudaraku yang keempat (Acce) untuk menjemputnya. Pas pulang, si Acce ini heboh masuk kamar tanpa sempat ngetuk dulu. Dan dimulailah gosip rempong kakak-kakak perempuannya yang heboh ini.. :)

Acce: "Eh, Mpok empok.. (sambil memanggil Eda_anak kedua) tau tidak, itu Aco tadi sama siapa????"
Me and Eda: "siapa?? Siapa?? (Pasang muka ibu2 yang ga sabar menunggu gosip**ddeuuhh rempong deh kalo the sista ngumpul,,hehehe)

Acce: SAMA CEWEKK!!
Me and Eda: PACARNYA??
Acce: Kayaknya belum, baru taji-tajinya (baca: gebetan), tapi kayaknya dua-duanya sama-sama suka
Me : HAH??? KOK BISA ADA YANG MAU SAMA DIA?? DETAIL PLIS DETAIL!!
Acce: Jadi tadi itu, saya diantar pulang kembali, trus dia kembali untuk antar teman ceweknya itu pulang. bayangkan saya disuruh pulang!!!
Me : Trus???
Acce: Saya tanya temannya, rumahnya dimana, dengan malu-malu dia menjawab. Malu-malunya, mpoookkk,,,hihihihihi.. trus Aco dengan tidak sopannya suruh saya cepat pulang. Untung saya pernah muda (hahahahhahahha)

Maka, berkikik-kikiklah kami bertiga membahas adik kami ini. Saya sempat meragukan sebenarnya tentang pernyataan "dua-duanya saling suka". Jujur, saya lebih percaya pada skenario kalau adik saya yang suka sama teman ceweknya itu, tapi si cewek gag enak menolak diantar pulang,, xixiixixi. Tetapi, pengakuan Eda yang ternyata oh ternyata sering membaca sms di HP Aco, mengabarkan sebaliknya. Katanya justru si cewek yang selalu sms penuh perhatian sama adik kami ini. Untuk beberapa detik saya dan Ace membatu. REALLY HARD TO BELIEVE, HAHAHHAHA

Sebenarnya saya tahu hari ini akan datang juga pada akhirnya. Hari dimana adik kecilku ini, yang selalu mau ku "aniaya" (disuruh ini itu, dijadikan pelampiasan saat lagi bad mood),  mulai mengenal wanita lain yang bukan kami.Kini dan hari-hari seterusnya, yang merajai hati remajanya adalah gadis cantik itu, yang untuknya dia akan melakukan apa saja. Dia tidak perlu diancam untuk mendaki gunung dan menyelami samudra demi si gadis manis itu. Darah mudanya akan membuatnya berani pasang badan jika pujaan hatinya merasa terancam. Hal yang jarang ditunjukkannya pada kami, kakak-kakaknya karena yang ada justru kami yang melindunginya selama ini. Dia, yang kaos kakinya selalu kami bantu cari kalau mau kesekolah, yang giginya selalu kami peringati untuk disikat tiap mau tidur, yang kalah macho sama Ace dalam hal belah durian, sudah memasuki fase baru dalam hdupnya. Ahhh, perasaan apa ini??


Hey, adikku sayang, aku nampaknya harus rela "membagi"mu dengan dia, sang bidadari hatimu. Nikmatilah tiap sensasi rasa yang menyelimutimu. Ingat, jangan melangkah terlalu jauh, bagaimanapun, kami kakak-kakakmu tidak pernah benar-benar melepasmu dari pantauan. Kelak, jika kau merasa terpuruk (karena perasaan yag kau akrabi saat ini tidak pernah hanya menawarkan bahagia, tetapi juga luka), beajarlah untuk kembali melangkah maju. Jangan putus asa akan cinta, karena apapun yang ditawarkanya akan membentukmu menjadi yang lebih baik lagi. We love ya, Brotha... More than you know...

1 comment:

Diah Alsa said...

cieee cieee, tawwa Aco peeet.
aiissh Riin, masih dikalah :p

#kabuurrrr