Wednesday, February 06, 2013

My Dreaming Home... ^^



Assalamualaikum. Wr. Wb.

What’s the difference between house and home?
House is made of rock and home is made of love...

Keletihan setelah bantu-bantu persiapan acara dirumah keluarga dari sore tadi, aku memutuskan untuk tidak melakukan apa-apa selain merebahkan badan sambil memutar lagu kesayanganku. Tak lupa lampu kamar kumatikan dan daun jendela kubuka lebar-lebar. Lalu berbaringlah aku menatap hitamnya langit. Hanya ada satu bintang yang terlihat dari bingkai jendelaku. Semilir angin bermain-main di sela-sela jari kaki yang kugantung pada kosen jendela. Hm.. situasi paling favorit bagiku untuk menghilangkan lelah dan stress.

Kubiarkan simpul-simpul resahku terurai perlahan. Sekali-duakali kupejamkan mata, membebaskan imaji memenuhi ruang benakku. Ada mimpi-mimpiku, ada sekelebat kenangan-kenanganku berhanti-ganti. Gambar-gambar itu terlihat jelas lalu memudar lalu jelas lagi berganti secara acak. Bagiku ini seperti damai yang selalu kupinta. Seperti berpijak ditempat dimana aku memang mesti berada. Home. Dan sampailah aku pada khayalan tentang the dream home of mine.

Kelak aku akan membuat “home”ku sendiri. Surgaku. Tak perlu besar, yang penting cukup buat dihuni aku dan suami serta ketiga anak-anakku. Rumahku akan bercat putih dan bergenteng merah. Kosen-kosennya warna cokelat tua. Halaman depan tidak perlu terlalu luas. Yang harus luas itu adalah halaman belakangnya, tempat aku akan menanam tomat, jeruk nipis, cabai, daun sup, daun bawang, jahe, dan serai. Aku selalu memimpikan setiap saat aku akan memasak, bahannya langsung kupetik dari pohonnya.

Oh iya, di halaman belakangku juga harus ada pohon jambu batunya. Aku suka sekali sama jambu batu. Nanti di dahannya aku akan meminta suamiku membuat ayunan untukku dan untuk anak-anakku di pohon itu. Salah satu ranting jambu akan berfungsi sebagai tempat dua ayamku tidur dimalam hari. Ayam itu akan menyuplai telur ayam kampung tiap harinya untuk diminum suamiku sebelum berangkat kerja. Mereka juga akan jadi media bagi anak-anakku berlatih tentang tanggung jawab dan mencintai hewan. Hal lain yang harus ada adalah kolam ikan kecil, diamana pada malam-malam aku ingin merasakan nuansa romantic, aku akan menaruh lilin lilin apung diatasnya. Di halaman belakang itu juga harus ada gazebo, tempat aku akan mendengar curhatan anak-anak dan suamiku diwaktu senggang, tempat menikmati pisang goreng dan teh manis disore hari, dan tempat mengajari anak-anakku mengaji.

Untuk bagian dalam rumah, aku membayangkan punya lima kamar. Satu kamar utama, tiga kamar anak-anak, dan satu kamar untuk tamu. Ruang tamunya tidak usah besar. Aku membayangkan, kursi model jawa yang unik. Pencahayaannya jangan terlalu terang. Ada ornament-ornamen unik di meja sudut ruang tamu itu. Beberapa adalah barang yang kubeli sendiri, dan beberapa adalah oleh-oleh dari teman setelah plesiran sana sini. Aku memimpikan salah satu dinding di ruang keluargaku adalah akuarium. Di dalamnya beberapa jenis ikan akan menari-nari, dan anak-anakku akan selalu memandangi mereka dengan takjub. Mereka akanmengajukan pertanyaan ini itu mengenai species penghuni akuariumku yang selalu dijawab dengan cerdas dan sabar oleh ayahnya.

Tidak perlua ada kursi ataupun sofa di ruang keluargaku. Aku dan suamiku hanya akan menggelar karpet dan menaruh bantalan yang menyerupai kursi hasil huntingan kami diatasnya. Bantalan itu akan sanggup memuat kami berlima. Cukup besar untuk tidak membuat kami sesak. Lalu ada satu set TV yang telah kami tentukan chanelnya sendiri. Tayangan yang kami tonton harus ada unsur pendidikannya. Ada juga beberapa lemari buku. Aku sangat gemar membaca, dan anak-anakkupun akan kutularikegemaran itu.

Untuk dapur, sekali lagi aku tidak mau yang besar. Dapur sederhana dengan meja makan sederhana pula, yang akan selalu mengingatkanku pada meja makan kakekku di kampung. Aku menyukai adanya kulkas berpintu satu yang penuh dengan magnet-magnet cantik dimana kami akan saling menempelkan pesan kasih saying. Ada kartu yang bertuliskan “I love you, Mom” dari anak bungsuku, ada juga sehelai kertas yang bertuliskan “I will be your everlasting fan” dari sang kekasih hati, lalu ada beberapa pesan saling meledek diantara anak-anakku, serta daftar menu requestan suami dan anak-anakku untuk aku masak nanti.

Yeahh,,, tema khayalan tingkat tinggiku kali ini adalah dream house of mine. Semoga seperti yang pernah dikatakan oleh K Yudi, trainer motivasiku, biasanya apa yang terlalu kuat diinginkan hati akan diamini oleh semesta,,, amiiiiinnn...^^

3 comments:

Megi Tristisan said...

semoga impiannya tercapai punya rumah yang seperti cerita diatas, amiin

Diah Alsa said...

jadiii, jadiiii, sudah adamikah itu calon suami? weeleeehh 3 anak dii.. mantaplah naakk. ;)

I wish your dream comes true, Amin ;)

ririn said...

@Mb Megi: amin amin amin,, makasih yaaa... ^^

@maknyak: hahahahha amiiiiiin.. iyuppp ada tiga. Satu cewek, trus dua adiknya kembar cowok,, (kayak nadine bersaudara) hahahaha