Friday, December 26, 2014

My Saturday

Assalamualaikum.wr.wb

Ok. I'm back! how does it take to be here again after my latest posting? lesser than a half hour. Yes, that's my new record, ya ampyuuun pentingnyaaaa...

Hanya mau bilang ini sih, asli saya masih terserang blank akut pas kembali ke excel sh*t itu. Mo maen game juga, itu para games sudah saya hapus demi kemaslahatan umat. Jadi balik di mari lagi, deh.

Sebelumnya, saya sempat blog walking ke beranda teman-teman saya. Salah empatnya pada membuat resensi tentang buku. Maklum, kebanyakan teman blog saya adalah pencinta buku, yang dari mereka-mereka inilah saya bisa ngeh kalo ada buku baru. Untuk sekarang saya sendiri sedang melahap bukunya Ika Natassa, Twivortiare 2. Buku ini sebenarnya lanjutan dari Divortiare dan Twivortiare. Saya gak akan resensi novelnya ya, cuman saya mo kasi tau aja kalo ketiga novel ini dan tentu saja bukunya Ika Natassa yang lain, worth it sekali buat dibaca. Bahsanya ringan dan urban life bgt, plus meskipun banyak yang nynyir tentang Ika yang doyan mix mix Indonesia English gitu, faktanya adalah saya malah banyak belajar dari situ. Lagian Englishnya juga sangat mudah dipahami, kok...

Hubungan saya posting ini sama novels itu apa? saya coba jelaskan, ya. Jadi saya rasa, saya ini orangnya sedikit mudah terpengaruh gitu. Paling sering terpengaruh sama novel yang lagi saya baca. Ngaruhnya bisa ke apa saja. Salah satu contoh kecilnya adalah mood dan keinginan yang tetiba berubah menyesuaikan cerita si buku. Seperti saat ini, saya terbawa sama kehidupannya Alexandra sama Beno yang kelihatannya dysfunctional tapi romantis parah gada obatnya. Saya sampe iri level akut sama Alexandra yang punya pasangan si Beno itu. Saya sadar ini cerita 100 persen fiksi, tapiii sukses bikin saya berangan-angan tentang punya pasangan kayak Beno. Bahkan, saya mulai meng-scan siapa-siapa saja dalam kehidupan nyataku yang paliiing mirip sama karakter Beno. Dan, seperti biasa, objeknya ya itu lagi-itu lagi. My 5 minutes angel, susah mup-on memang sayaaah

Maka, jangan pada muntah ya, kalo nyambi ngetik ini, saya sedang membayagkan jadi Alexandra yang mesti lembur di hari Sabtu for the sake of deadline, hehehhe... Tapi bedanya adalah, gada sms absen dan marah-marah dari seseorang layaknya Beno to Alexandra, hiks.. OK, saya mulai error. sudah aja ya, nanti malah tambah error, hehehe


Hampir 30...

Assalamualaikum.wr.wb.

Ini Sabtu, Pemirsa, and I am in office alone trying to finish my office's annual budget report. How cool is it? And the more I stare this Excel sheet, the more this boredom grows inside my head, so I decide to escape here, my beloved virtual space. Starting with blog walking, absorbing some new spirit and understanding about life from my friends thoughts, I am now thinking about my own life.

I am turning 30 this coming January. For some reasons honestly I am scared. let me list things causing being 30 is kinda horror for me. First, being single girl in my age in this country is not really thing that people would define as good thing (shame on me to take what others would think about me). But, what could you expect on an adult who is crying when watching How to Train Your Dragon 2? Yeah, setiap kali ke kondangan, atau ada family gathering gitu, yang ditanya pasti gak jauh dari kapan nikah, Rin? Ini kalo nanyanya dengan ekspresi normal, sekali dua kali, mah ga bakalan bikin emosi. Tapi, emang yang nanya kayaknya punya kecenderungan mancing-mancing buat naikin tanduk. Yang paling parah kalo sudah membanding-bandingkan saya dangan temans yang kini sudah pada bawa anak, apalagi kalo sampe karir yang sama sekali bukan apa-apa ini sampe dibawa-bawa, urgggghhh....

Second, jauh dilubuk hati saya sebenarnya takut menjadi dewasa. Dewasa, ya bukan TUIR, hehehe. Meskipun alasannya sangat g masuk akal, tapiii kok kesannya kalo jadi dewasa itu means kita akan kehilangan kebahagiaan seperti waktu kecil dan remaja dulu. Tons of responsibilities, rules, ethics, and values we should cope with. Sometimes, being adults forces us to fake some smiles, in which I am not good at. I know this unreasonable, but hell yeah I feel this.

MMmm.. apa lagi ya, ada banyak sih, tapi kalo diungkap semua kayaknya ketahuan banget betapa dodol dan lebaynya diriku ini, heheeh... Ya sudah, lompat ke topik lain aja, ya...

Mmmm.. (its my second time typing this Mmmm...*gakpenting) mungkin sebaiknya saya jangan dulu menceritakan ini yaaa... soalnya tiap kali saya ember tentang scholarship atau funded program gitu, saya selalunya g berhasil. Contohnya sudah berapa kali saya mengember tentang AA, tapi ga pernah lolos kan? Tapi waktu saya diam-diam soal apply Stuned, eh malah lolos, hehehe... *Iya, ini murni tahayyul, heheheh. Ya sudahlah, nanti aja ceritanya, ya pas hasilnya sudah ketahuan. Kalo lulus, berarti akan jadi kado ulang tahun yang bagus banget dari Allah, tapi kalau tidak, ya tetep jadi kado juga. Judulnya paket belajar Ikhlas dan tetap Qanaah...

By the way, ada sms masuk dari si Bos, nanya-nanya ini laporan udah nyampe mana, so gotta log out now, maafkweun postingan ga penting ini yaaaa, hehhheeh... Byebye...