Monday, October 03, 2016

Homesick

Assalamualaikum wr. wb.

Harusnya aku tau dari awal kalau salah ngomong itu bisa bahaya. Apalagi kalau ucapan itu ada unsur sombongnya.

Jadi, malam kemaren,  geng Dean's plus geng Langford lagi kumpul buat dinner bareng di dapurku. Seperti biasa, kami ngobrol apa aja,  lompat dari topik satu ke topik yang lain tanpa jelas transisional signalnya, sampai akhirnya tetiba kami sudah membahas tentang homesick.

Risna, Teh Diah,  Mb Khaya, sampe Rifki dan Arief ternyata sudah ngalamin homesick sejak kurang dari sebulan tinggal di sini. Hanya aku dan Yeyes aja yang dengan sombongnya ngaku kalau belum kena homesick sama sekali. Kami bahkan berhigh-five dengan tanpa dosanya di depan teman-teman kami.

Lalu,  hari ini pun berjalan seperti biasa. Langit biru cerah membuatku semangat keluar flat untuk menikmati hari sekaligus jadi guide buat Mb Mury yang mau ke kampus buat ngurus ini itu terkait registrasi ulangnya di kampus. Sebelum keluar,  aku pun sudah sarapan sehat,  mandi,  dan dandan cantik jadi sepertinya tidak ada alasan untuk tetiba baper rindu rumah.

Pulang dari kampus,  setelah maksi dan solat, kok tiba-tiba ngantuk. Jadilah, aku ijin Mb Mury mo bobo cantik sejenak. Gak ada mimpi aneh-aneh juga tapi kok pas bangun-bangun kok langsung sedih aja. Ingat orang rumah, ingat kamar, ingin manja-manja sama mama, ingin gigit ponakan, ingin ngasih makan ikannya bapak, ingin ngeteh di teras sambil makan gorengan.. Hwaaaaaa...  I am feeling blueeee.. Air mataku kok jadi sangat down to earth gini yak..? Hiks hiks hiks

Oh ya,  ada satu hal lagi yang menyiksa,  aku gak bisa melampiaskannya dengan meraung-raung atau sesenggukan seperti biasanya. Ada Mb Mury lagi ngetik. Mana kalau nangis kan pasti idung banjir kan? Tapi demi gengsi ku tahan juga dan itu sangat tidaaaak menyenangkan. O God,  aku rindu rumah.

Okelah, pelajarannya adalah,  nanti ga boleh takabur lagi bahkan untuk hal yang keliatannya sepele. Bersyukur karena Allah masih mau mengingatkan sehingga tidak keterusan.. Well,  Mama, Papa,  Amam,  dan semuanya sehat2 dan habagia terus di sana ya... Nanti kalo video callan kita bahas yang senang2 dan yang lucu 2 aja. Melihat senyum dan tawa kalian itu bisa mengisi energiku selama seminggu,  lho..

From Bristol with love..



Thursday, September 15, 2016

Transit

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Saya di Schiphol International Airport sekarang, menanti flight selanjutnya menunu Bristol, dan saya sedih.  Lagi baper ingat keluarga tersayang di Kendari

Semoga cepat pulih. Aamiin. Sekian.

Monday, January 11, 2016

Damai

Assalaualaikum.wr.wb.

Waah, sudah ganti tahun aja ya, tau-tau mama sudah meyingkirkan kalender tahun 2015 menjadi 2016. Time flies for sure. Tak seperti biasa, tahun ini saya tidak membuat resolusi, setahun kemarin emosi dan tenaga saya terkuras dengan perburuan beasiswa yang ujung-ujungnya terhambat waktu pengurusan visa. Eh, tunggu, cerita tentang ini sebenarnya ada di draft, tapi belum selese-selese soalnya tiap kali mau cerita bawaannya baper mulu sayah, hehehehe

Ya begitulah, karena sudah jor-joran setahun kemarin, saya berniat selow aja tahun ini. Menjalani hidup sesuai alur yang ditetapkan. Ini berlaku untuk semuanya, baik itu urusan sekolah, karir dan jodoh. Well, bicara tentang jodoh, pertengahan 2015 kemaren doa saya terkabul dong. Jadi setelah berabad-abad tenggelam dalam drama he loves me, he loves me not?, yang membuat saya stuck tidak bisa melihat orang lain selain dia, saya akhirnya capek dan menyerahkan semuanya ke Tuhan. Saya berdoa siang malam, kalo bukan dia orangnya, please, please, please singkirkan dia dari hatiku yang suci ini, *tsaaah....  tapi kalau dia memang untuk saya, maka mudahkan dan perjelas semuanya. Doa ini memang klasik, tapi kalo dipanjatkan dengan sunguh-sunguh, dari hati yang terdalam, bisa sangat menenangkan, lho. Artinya, kalau pun memang tidak seperti yang diharapkan, kita tidak akan terlalu kecewa, karena ini Tuhan loh yang menjawab, so pasti yang terbaik.

Nah, makanya ketika orang ini akhirnya tiba-tiba menghilang, literally... saya bukannya sedih ato duduk tergugu di pojok kamar, yang ada malah perasaan legaaaaa... Secara yaaa, capek kali bertanya-tanya sendiri tanpa kejelasan. Sepertinya perasaan saya menjadi rngan tanpa beban. Sejak itu, saya menjadi lebih santai dan nrimo menjalani hidup. Apapun yang terjadi itulah yang harus dijalani sebaik-baiknya. Benarlah para tetua pernah berkata, ikhlaskan urusanmu pada Allah, dan hatimu akan tenang. Sekian