Monday, January 11, 2016

Damai

Assalaualaikum.wr.wb.

Waah, sudah ganti tahun aja ya, tau-tau mama sudah meyingkirkan kalender tahun 2015 menjadi 2016. Time flies for sure. Tak seperti biasa, tahun ini saya tidak membuat resolusi, setahun kemarin emosi dan tenaga saya terkuras dengan perburuan beasiswa yang ujung-ujungnya terhambat waktu pengurusan visa. Eh, tunggu, cerita tentang ini sebenarnya ada di draft, tapi belum selese-selese soalnya tiap kali mau cerita bawaannya baper mulu sayah, hehehehe

Ya begitulah, karena sudah jor-joran setahun kemarin, saya berniat selow aja tahun ini. Menjalani hidup sesuai alur yang ditetapkan. Ini berlaku untuk semuanya, baik itu urusan sekolah, karir dan jodoh. Well, bicara tentang jodoh, pertengahan 2015 kemaren doa saya terkabul dong. Jadi setelah berabad-abad tenggelam dalam drama he loves me, he loves me not?, yang membuat saya stuck tidak bisa melihat orang lain selain dia, saya akhirnya capek dan menyerahkan semuanya ke Tuhan. Saya berdoa siang malam, kalo bukan dia orangnya, please, please, please singkirkan dia dari hatiku yang suci ini, *tsaaah....  tapi kalau dia memang untuk saya, maka mudahkan dan perjelas semuanya. Doa ini memang klasik, tapi kalo dipanjatkan dengan sunguh-sunguh, dari hati yang terdalam, bisa sangat menenangkan, lho. Artinya, kalau pun memang tidak seperti yang diharapkan, kita tidak akan terlalu kecewa, karena ini Tuhan loh yang menjawab, so pasti yang terbaik.

Nah, makanya ketika orang ini akhirnya tiba-tiba menghilang, literally... saya bukannya sedih ato duduk tergugu di pojok kamar, yang ada malah perasaan legaaaaa... Secara yaaa, capek kali bertanya-tanya sendiri tanpa kejelasan. Sepertinya perasaan saya menjadi rngan tanpa beban. Sejak itu, saya menjadi lebih santai dan nrimo menjalani hidup. Apapun yang terjadi itulah yang harus dijalani sebaik-baiknya. Benarlah para tetua pernah berkata, ikhlaskan urusanmu pada Allah, dan hatimu akan tenang. Sekian