Thursday, April 27, 2017

Berbahagialah, Irna dan Hijir.

Kalau tidak keliru, sekitar tiga bulan yang lalu, salah seorang sahabat, melalui WA, mengabarkan berita gembira bahwa ia akan segera mengakhiri masa lajang. Adalah Irna, nama sahabat saya itu. Tentu saja, saya sangat senang dan turut berbahagia untuknya. Sebenarnya beberapa hari sebelum dia memberitahu saya secara pribadi, di grup kami, teman-teman sudah lumayan kepo karena Irna sempat menanyakan beberapa urusan mengenai persiapan pernihakan dan segala printilannya. Semuanya rame-rame menerka-nerka yang dibalas Irna dengan sikap super misterius atau diam seribu bahasa, hehehhe. Seperti biasa, aku memilih diam dan menyimak. Jika berhubungan dengan urusan yang agak privat, meski kadang kepo, saya memilih untuk tidak bertanya kepada sahabat-sahabat saya. Alih-alih, saya akan menunggu dia yang akan datang sendiri berbagi kabar, atau menghargai pilihannya untuk tidak berbagi jika saya dinilainya bukan orang yang nyaman atau yang tepat untuk diajak ngobrol.

Lalu, tibalah kabar itu dari yang bersangkutan langsung.

Irna: "Sist, insyaallah saya nikah tanggal 22 April. Doakan lancar nah"
me: "Hwaaaa.. alhamdulillah... Sama siapa???"
Irna: "Datang makanya, biar dikenalin :P"
Me: "hwalaaaah.... aku kenal tak?"
Irna: "kenal. Tebak siapa!"
Me: "Hijir? Ucul? Daniel? Risal Tahang?"
Irna:" ahaahah.. ngabsen, buk. Hijir, sist"
me: "kyaaa... I knew itttt"

Kami terus berbincak dalam suasana suka cita. Dia meminta saya untuk tidak memberitahu siapapun dulu. Saya merasa terharu sekaligus senang. Saya termasuk dari beberapa orang pertama yang diberitahu. Duh, jadi merasa sedikit istimewa, hehehe.. Dan bagian yang agak seru adalah ketika beberapa teman yang sukses dibuat kepo sama Irna sampe bela-belain menghubungi saya, hahaha. Karena sudah diwanti-wanti untuk tutup mulut, saya pun tidak memberitahu kalau saya sudah tahu lama dan malah ikut mengompori dia buat cari tahu ke yang lain dengan berbagai cara. Maaf ya, Ceng, bukan bermaksud ikut ngerjain tapi ini amanah dari yang punya hajat, hehhe.

Taken from Fina's Facebook. 

Kalau ada hal yang saya sesali dari kabar ini adalah karena saya tak bisa turut hadir disana menjadi saksi momen bahagia sahabat saya ini. Apalagi, dia dan saya selalu sama-sama berangan-angan dipertemukan dengan seseorang yang bisa saling berbagi, menguatkan dan menyempurnakan dalam menjalani kehidupan ini. Rupanya Allah berketatapan bahwa diantara kami berdua, Irnalah yang lebih dulu bertemu dengan pasangan hidupnya, yang dengan setulus hati ko doakan semoga untuk selamanya, aamiin. Hijir, setauku, adalah pria yang baik. Pria yang pantas mendampinginya menjalani suka dan duka dan menggapai surga bersama-sama. Semoga bersamanya, hidup Irna menjadi semakin berwarna dan penuh berkah. Aamiin.

Well, Na.. selamat memasuki babak baru dalam hidupmu, ya... semoga bisa menajdi istri dan ibu yang baik nantinya, selalu bahagia, sejahtera, dan kaya-raya. Maaf tak bisa hadir di sana, memelukmu secara langsung. Tapi percayalah, doaku panjaaaaaaang banget untukmu. Aku sampe nangis loh doainnya, hehehe. Hijir, tolong sahabat aku dijaga sebaik-baiknya. Kamu sangaaaaaat beruntung mendapatkan hatinya. Berbahagialah kalian berdua...

From Bristol with love,,,
Ririn



No comments: