Saturday, June 10, 2017

Bristol, library pukul 19.42. Sudah lebih dari 7 jam aku di sini. Berkutat dengan draft essay.  Jumlah kepala-kepala yang mencuat di balik kubikel kian berkurang jumlahnya. Irama tak tik tok bunyi keyborad yang ditekan pun terdengar hanya dari beberapa meja di ujung sana. Sekarang memang memasuki tahap-tahap lenggangnya perpustakaan. Mahasiswa undergrad sudah selesai exam dari dua minggu lalu. Mungkin sekarang mereka sedang tersebar di sudut-sudut pantai dan highland di UK dan sekitarnya untuk menikmati libur musim panas. Ah,, asyik sekali.


ASSL Library


Alhamdulillah, hari ini paperku semakin jelas kemana tujuannya, yang ditandai dengan rampungnya bagian introduction. Titik, yang kalau untukku, hanya bisa dicapai setelah berminggu-minggu mengunyah dan mencerna maksud dari jurnal-jurnal yang ku baca juga diskusi dengan teman seperjuangan. Well, bagiku, bagian yang paliing sulit dan membutuhkan waktu yang lama ketika menyusun essay adalah menuliskan bagian pendahuluan. Mengapa begitu? sebab bagian ini adalah miniatur dari keseluruhan tulisan kita. Dia harus mencerminkan apa saja yang akan kita bahas serta justifikasi dari pendekatan-pendekatan yang kita pakai dalam membahas sesuatu. Dan, seperti yang telah aku bilang tadi, untuk bisa memutuskan topik apa yang akan aku tulis, pendekatan apa yang akan dipakai dalam membahas topik tersebut harus melalui proses membaca yang bwaaanyaak. Harus memilih-milih bacaan yang relevan dan mencoba mensintesize ide itu butuh skill tersendiri. Bagi orang yang susah fokus seperti diriku, proses membaca dan kemudian mapping ini bisa membuatku sangat lelah karena ditengah-tengah itu distraksi bisa datang dari segala penjuru alam raya. Dunia maya dan dunia nyata. Mulai dari media sosial (path, twitter, WA, Line dan instagram) sampai pada ajakan jalan-jalan yang sangat susah ku tolak, hehehe. Makanya, ketika akhirnya gambaran utuhnya sudah bisa kubayangkan, maka rasanya 80 persen essayku telah jadi. Horeeee...

Pencitraan, syalalala 😜


Hal yang patut disyukuri juga hari ini adalah, kabar bahwa operasi Bapak telah selesai dengan lancar. Beliau pun telah siuman meski masih mengeluh kesakitan pasca operasi. Sungguh ini benar-benar membuatku tenang dan akhirnya bisa berfikir dengan lebih fokus. Tetapi, memasuki jam-jam rawan lapar setelah berpuasa selama hampir tujuh belas jam membuatku mau tidak mau berhenti sejenak. Buka puasa masih kurang lebih satu setengah jam lagi. Yeah, di UK, rentang waktu menjalani puasa lebih lama 5 jam dari Indonesia. Kami di sini harus berpuasa selama kurang lebih delapan belas jam. Alhamdulillah masih bisa bertahan sampai sejauh ini, meski berkali-kali godaan untuk membatalkan puasa begitu tak tertahankan, hehehhe. Pada titik ini, menatap kursor yang berkedapkedip hanya akan menambah pusing. Semakin dipakasa akan semakin mumet. Maka, seperti biasa, "melarikan diri" ke blog ini menjjadi seperti oase. Blog-walking dan menulis membuat otak bisa beristirahat kembali segar. Satu yang kupelajari adalah, jika capek atau mumet, ya sudahlah, tinggalkan sejenak. Go for refreshing. Tapiii, jangan sekali-kali menutup Ms. Word loh ya. Bisa bablas, heheh.

Nah seperti sekarang, rasanya sudah lebih rileks lagi saatnya kembali kepada essay. Ajakan Ricky jadi volunteer teacher bebayar di Equador dikesampingkan dulu. Ntar malam lah baru dipikirin lagi sambil meminta pendapat Teh Diah mengenai peluang bagus ini. Oh iya, hari ini aku juga skip acara bukber yang dirangkaian dengan perpisahan Mbak Shally. Sedih sebenarnya, tetapi bukankah yang utama harus didahulukan terlebih dahulu? Hehehe.


No comments: